Thursday, October 31, 2013

Tazkirah Jumaat 1 Nov. 2013 (27 Zulhijjah 1434H) : ASMAUL HUSNA : AL WAHHAB (MAHA PEMBERI) & KHASIAT


Tazkirah Jumaat
1 Nov. 2013 (27 Zulhijjah 1434H)


16. ASMAUL HUSNA : AL WAHHAB (MAHA PEMBERI)


Al Wahhab adalah salah satu sifat Allah yang memiliki Arti Maha Pemberi Karunia. Karunia merupakan hadiah yang bebas dari imbalan dan kepentingan. Jika karunia yang bersifat seperti ini banyak jumlahnya, pihak yang memberikannya dapat disebut sebagai pemberi atau dermawan. Namun, kedermawanan tidak dapat benar-benar dibayangkan kecuali dari Allah semata, karena Dia-lah yang memberi setiap manusia apa yang dibutuhkannya, bukan untuk mendapatkan balasan atau kepentingan tertentu, sekarang ataupun dimasa yang akan datang.

Akan tetapi siapapun yang memberikan sesuatu dengan maksud agar kepentingannya terwujud cepat atau lambat, dia bukanlah pemberi dan juga dermawan. Apa saja yang belum dapat dicapai, tetapi bermaksud mencapainya dengan bermurah hati memberikan sesuatu, hal tersebut dianggap mengharapkan balasan.

Kedermawanan sejati adalah memberikan keuntungan-keuntungan kepada orang lain, namun bukan bertujuan agar si pemberi mendapat imbalan keuntungan. Sesungguhnya siapapun yang melakukan sesuatu karena akan dicela kalau tidak melakukannya, dia sedang membebaskan dirinya dengan jalan melakukan sesuatu, hal itu adalah kepentingan dan mengharapkan imbalan.

Makna lafazh 'Al Wahhab' menekankan bahwa pada hakikatnya tidak mungkin tergambar dalam benak, mengenai adanya yang memberi, siapapun yang membutuhkannya tanpa mengharapkan imbalan atau tujuan duniawi atau ukhrawi, kecuali Allah SWT.

Karena siapa yang memberi disertai dengan tujuan duniawi atau ukhrawi, baik tujuan itu berupa pujian, meraih persahabatan, menghindari celaan atau mendapatkan kehormatan, dia bukanlah 'Wahhab'. Makhluk tidak mungkin memberi secara berkesinambungan sedang Allah dapat memberi secara berkesinambungan dan tanpa batas.

Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa Allah Memiliki sifat Wahhab.

Artinya: Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi. (QS. Shaad:9)

Artinya: (Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)'. (QS. Ali Imran:8)

Artinya: (Nabi Sulaiman) ia berkata : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi.' (QS. Shaad:35)

Al Wahhab, Dia adalah Maha Pemberi. Pemberian-Nya tanpa syarat, juga tanpa batas. Tak terukur, juga tak ternilai. Tak ada satupun yang mampu menyamai pemberian-Nya. Tak pula satupun yang mampu menghitung anugerah-Nya. Langit diberi-Nya awan, agar manusia di bumi ternaungi, agar air kembali turun ke bumi dan menyuburkan tanah, agar para sastrawan juga mendapat inspirasi. Diberikan manusia sebaik-baik rupa, setinggi-tinggi akal untuk menalar, sedalam-dalamnya hati untuk merasa, daya untuk berusaha sekuat-kuatnya.

Contoh Pengamalan Asmaul Husna Dalam Kehidupan:

Jika kita diberikan karunia dari Allah yang lebih seperti harta yang banyak, kepandaian, akal dan fikiran yang jernih, maka saat ada orang lain yang membutuhkan karunia yang kita miliki sebaiknya kita juga memberikan sebagian karunia kita untuk orang tersebut. Contohnya pada saat ada orang yang kekurangan, kita memberikan sebagian harta yang dimiliki dengan ikhlas. Saat ada orang yang sedang kesulitan mengerjakan sesuatu kita ikut memberikan bantuan baik berupa akal, pikiran tenaga, harta, dan sebagainya dengan didasari rasa tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan.

http://kontenagamaislam.blogspot.com/2011/11/asmaul-husna-al-wahhab.html


KHASIAT ASMAUL HUSNA AL-WAHHAB

AL-WAHHAB, Yang sentiasa Memberi. Allah SWT mencurahkan rahmatNya ke atas makhlukNya. Dia Maha Pemberi.

1. Menjadi kaya dan terkenal.

Bila membaca Ya Wahhab 300 kali setiap hari atau selepas setiap solat fardu, insya Allah anda akan dikurniakan kekayaan, kemakmuran dan kemasyuran. Jika anda mengamalkan solat sunat Dhuha dan membaca Ya Wahhab 41 kali di sujud yang terakhir, insya Allah anda akan dirahmati dengan hart yang banyak. Peluang akan dtang dengan mudah sekali.

2. Permintaan di kabulkan.

Siapa yang membaca Ya Wahhab 7 kali sebelum meminta sesuatu, insya Allah permintaannya diperkenankan. Jika dibaca 100 kali dengan tangan menadah ke langit, doa anda akn dimakbulkan.

3. Mencari Pekerjaan.

Sesiapa yang tidak mempunyai pekerjaan atau sangat miskin, hendklah dia mengamalkan solat sunat, kemudia sujud dan membaca Ya Wahhab 70 kali. Dia akan mendapat makanan tanpa disangka ( dari kawan-kawan, jiran atau seumpamanya)

4. Membayar Hutang.

Jika anda mempunyai hutang yang banyak tetapi tidak ada wang untuk membayarnya, kerjakan lah solat sunat Hajat atau nafil 2 rakaat selepas tengah malam setiap Khamis selepas Maghrib dan Isyak, kemudian memalingkan wajah ke langit dan membaca Ya Wahhab 111 kali.

Kemudian hendaklah membaca surah Al-Fatihah dan ini hendaklah dilakukan 3 malam berturut-turut ( 3 kali Khamis ). Insya Allah keperluan anda akn tersedia dan hutang akan dapat dilangsaikan.

5. Menjauhi Kelaparan.

Baca Ya Wahhab 41 kali di sujud terakhir solat Zohor, insya Allah tidak akan merasa lapar.

http://mzgroup4all.blogspot.com/2013/02/asma-ul-husna-al-wahhab-maha-pemberi.html


Friday, October 25, 2013

Tazkirah Jumaat 25 Okt. 2013 : AL QAHHAR, SANG PENAKLUK, KELEBIHAN ORANG YANG MEMPELAJARI AL QUR’AN


Tazkirah Jumaat
25 Okt. 2013 (20 Zulhijjah 1434H)

15. AL QAHHAR, SANG PENAKLUK

Al-Qahhar adalah satu di antara 99 nama indah-Nya Allah, yang berarti menjinakkan atau menundukkan. Segala makhluk-Nya dijinakkan dan ditundukkan di bawah kekuasaan-Nya. Tiada satupun makhluk yang menentang-Nya kecuali mereka akan dikalahkan dan dihinakan, sekaligus.

"Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-An’am: 18)

Dalam al-Qur’an, al-Qahhar disebut enam kali dan kesemuanya dirangkai setelah penyebutan kata al-Wahid, yang juga merupakan Asma Allah. Penyebutan nama dan sifat al-Wahid di depannya memberi arti kuat bahwa hanya Dia satu-satunya yang memiliki sifat Al-Qahhar. Orang yang mengaku dirinya Qahhar (penakluk) akan dikalahkan dan dihinakan-Nya. Fir’aun, dalam al-Qur’an dikisahkan pernah mengganggap dirinya sebagai “Qaahiruun” (penakluk) ketika dia memerintahkan untuk membunuh semua bayi lelaki.

“Fir’aun berkata: Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka.” (QS. Al-A’raf: 127)

Allah membungkam Fir’aun dan orang-orang kafir lainnya dengan menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya, menekuk lutut para pembangkang dengan kekuasaan-Nya, menjinakkan hati para pecinta-Nya sehingga mereka bersuka cita menanti di depan pintu rahmat-Nya. Dia pula yang menundukkan panas dan dingin, mengalahkan besi dengan api, memadamkan api dengan air, menghilangkan gelap dengan terang, dan melenyapkan terang dengan kegelapan.

“Katakanlah: Jelaskan kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang bisa mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?

Katakanlah: Jelaskan kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang bisa mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Al-Qashash: 71 dan 72)

Sungguh, Allah telah mengalahkan semua makhluq-Nya, termasuk manusia. Dialah yang menjadikan manusia menjerit ketika lapar, menjadikannya lemah dan tak berdaya ketika kantuk dan tidur. Dia pula yang memberi manusia sesuatu yang tidak diinginkan dan menghalangi yang didambakan. Tak seorangpun yang bisa menolak ketika diberi celaka atau sakit. Sebaliknya, tak seorangpun yang bisa mendapatkan sesuatu yang dihalangi Allah.

Kepada manusia yang biasa menyombongkan ilmu dan teknologinya, Allah menantang, apakah mereka bisa menahan sebentar saja peredaran matahari? Apakah mereka juga bisa memperpanjang malam walau sedetik saja? Orang yang beriman segera akan menyadari dan berkata: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.” (QS. Az-Zukhruf: 12 dan 13)

Sekalipun Al-Qahhar merupakan nama dan sifat Allah yang tak patut seorangpun mengaku sebagai penakluk, tapi hal itu tidak menghalangi orang beriman untuk meneladaninya. Imam Al-Ghazali mempersyaratkan bagi mereka yang ingin meneladani sifat Al-Qahhar dengan terlebih dahulu menyadari bahwa tujuan penciptaannya adalah untuk menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Banyak halangan dan rintangan yang menjadi sebab tak terpenuhinya tujuan penciptaan tersebut, salah satunya adalah hawa nafsu. Untuk itu kita harus “Qaahiruun”, menjadi penakluk dan penjinak hawa nafsu kita sendiri.

Dalam hal penaklukan dan penjinakan nafsu, kita harus meneladani cara dan pendekatan Allah dalam menundukkan dan menjinakkan makhluq-Nya. Ketika Allah menaklukkan manusia, Dia tidak mencabut kebebasannya, apalagi mematikannya kecuali pada saat yang telah ditetapkan-Nya. Untuk itu, nafsu tidak boleh dimatikan. Nafsu hanya boleh diarahkan dan dikendalikan.

Islam mengakui perlunya memenuhi tuntutan nafsu selama tidak mengantarkan manusia menyimpang dari tujuan penciptaannya. Bagaimana mungkin manusia dicegah untuk memenuhi syahwat perutnya, sementara jasmani yang sehat dan kuat sangat dibutuhkan untuk memikul tugas-tugas di jalan Allah? Bagaimana mungkin nafsu seksual diharamkan, sementara anak keturunan yang shaleh sangat didambakan untuk melanjutkan generasi pengemban risalah-Nya?

Lebih jauh, Al-Qahhar jika dibumikan menjadi bahasa kepemimpinan, maka ia berarti kemampuan untuk mengarahkan orang lain pada kebaikan. Pemimpin yang baik adalah navigator yang tahu jalan yang lurus dan jalan yang harus dihindarinya. Ia memiliki kemampuan untuk membimbing anak buahnya agar senantiasa berjalan di atas rel yang lurus, tidak zig-zag agar lebih cepat mencapai tujuan. Untuk itu seorang pemimpin harus mampu menyatupadukan semua staf dan anggotanya menjadi satu kekuatan yang memiliki visi, misi, dan persepsi yang sama. Semoga kita bisa meneladaninya.

http://esq-news.com/asmaul-husna/2010/09/22/al-qahhar-sang-penakluk.html

Fadhilat Al-Qahhar:

Dizikirkan ‘Ya Qahhaar’ mengikut kemampuan atau sebanyak 306 X, Insya’Allah akan dijaga dari ketamakan & kemewahan dunia dan keluar dari hatinya kecintaan dunia dan kebesaran terhadap sesuatu yang lain daripada Allah SAW.

Sesiapa menyebut ‘Ya Qahhaar’ berulang kali, Insya’Allah akan mengatasi kehendaknya, dan akan mengalami jiwa yang tenang serta bebas dari segala perbuatan maksiat yang dilakukan olehnya & orang lain serta kecintaannya kepada Allah semakin bertambah.

Apabila dibaca‘Ya Qahhaar’ tiap-tiap hari dan malam sebanyak 306 X atau lebih, Insya’Allah baginya dapat  pertolongan Allah SWT atas musuhnya dan orang-orang yang selalu bermusuh itu akan sedar & tunduk akhirnya.

Sesiapa yang adanya hajat lalu berzikir ‘Ya Qahhaar’ 100 X, kemudian mengangkat kedua tangannya dan membuka akan kepalanya, Insya’Allah ditunaikan hajatnya.

http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/10/30/fadhilat-asma%E2%80%99ul-husna-%E2%80%93-al-qahhar/


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
KELEBIHAN ORANG YANG MEMPELAJARI AL QUR’AN


Daripada Ali bin Abi Talib Karamallahuwajhah; beliau berkata, telah bersabda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam: “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Riwayat Bukhari dan Tirmizi)

Keterangan : Al Qur’an adalah kalam Allah Subhanahu wataala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam untuk menjadi sumber ilmu yang tidak ada keraguan lagi padanya. Al Qur’an diturunkan untuk menjadi pedoman bagi manusia yang hidup di atas muka bumi ini. Segala undang-undangnya adalah benar, dan sesuai dalam mengatur urusan kehidupan manusia sepanjang zaman. Al Qur’an ialah kitab yang penuh dengan hikmah dan pengajaran, yang telah dijanjikan oleh Allah  Subhanahu wataala bahawa ia akan dipelihara daripada diubah, ditambah atau dikurang.

Oleh itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan al Qur’an akan menjadi mulia dan berharga. Mulai daripada membacanya, menghafalnya, mendalami isi dan kandungannya, mengajarkannya kepada orang lain dan sebagainya. Sesiapa yang belajar atau mengajar al Qur’an bererti dia telah melaksanakan sesuatu tugas yang sangat mulia dan sangat tinggi darjatnya serta sangat banyak pahala di sisi Allah  Subhanahu wataala.

(Sumber: 40 Hadis kelebihan ilmu dan ulama, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam)

Tazkirah Jumaat : 18 Okt. 2013

Friday, October 11, 2013

Tazkirah Jumaat 11 Okt. 2013 : ASMAUL HUSNA KE 14 AL-GHAFFAR (MAHA PENGAMPUN), AMALAN PUASA BULAN ZULHIJJAH, PENUNTUT ILMU IBARAT SEORANG MUJAHID, DOSANYA DIAMPUN DAN REZEKINYA DIJAMIN


Tazkirah Jumaat
11 Okt. 2013/6 Zulhijjah 1434H

ASMAUL HUSNA KE 14  : AL-GHAFFAR (MAHA PENGAMPUN)

Allah Al-Ghaffar, artinya Allah Maha Pengampun atas segala dosa dan kesalahan. Ampunan Allah itu luas tak bertepi. Lebih luas dari seluruh dosa manusia. Allah akan mengampuni siapa saja yang memohon ampunan kepada-Nya. "Ya Ghaffaar!" sambil beri'tikaf dalam masjid dalam keadaan suci bacalah zikir ini sebanyak 100x sambil menunggu masuknya waktu sholat Jumaat, Insyaallah akan diampunkan dosa kita.

Penjelasan secara detail Al-Ghaffar akan dikeluarkan pada minggu hadapan.

AMALAN PUASA BULAN ZULHIJJAH

8 Zulhijjah

PERISTIWA : Hari ini dinamakan  “Tarwiyah” (Hari berfikir). Nabi Ibrahim bermimpi mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih puteranya Ismail. Seharian ia berfikir apakah perintah itu datangnya dari Allah atau dari syaitan.

KELEBIHAN PUASA : Sesiapa berpuasa pada hari itu ia akan akan mendapat pahala yang tidak terhingga banyaknya kecuali Allah.

9 Zulhijjah

PERISTIWA : Hari ini dinamakan “Hari Arafah” (Hari tahu). Arafah bermakna tahu atau memahami. 1. Di tempat inilah Nabi Adam a.s. mengerti jati dirinya. 2. Pada hari ini Allah memberitahu Nabi Ibrahim bahawa perintah menyembelih anak itu adalah perintah dari-Nya bukan dari syaitan. 3. Pada hari ini juga turunnya ayat al-Quran terakhir.

KELEBIHAN PUASA : Sesiapa berpuasa pada hari itu akan diampunkan Allah dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Puasa Arafah

Puasa Hari Arafah ialah puasa pada hari ke 9 Zulhijjah yang disunatkan bagi mereka yang tidak melakukan ibadah haji. Mereka boleh memanfaatkan kemuliaan hari Arafah dengan berpuasa sunat, berzikir dan melakukan amalan-amalan sunat lain.

Berpuasa Sunat Arafah dapat menghasilkan ganjaran pahala yang sangat besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Berpuasa pada Hari Arafah dinilai di sisi Allah sebagai penghapus dosa bagi setahun yang sebelumnya dan yang selepasnya.” (Hadis riwayat Muslim).

Daripada Abu Qatadah al-Anshari r.a.; Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka Baginda bersabda: “Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (Hadith Riwayat Imam Muslim)

Rasulullah SAW juga bersabda: “Orang yang berpuasa pada Hari Arafah (9 Zulhijjah), Allah akan menuliskan baginya puasa 60 tahun dan Allah menuliskannya sebagai orang yang taat.”

Niat Puasa Hari Arafah : Daku berniat puasa hari Arafah, sunat  kerana Allah Ta’ala.

Rasulullah SAW. bersabda lagi: “Tiada hari yang paling ramai Allah SWT melepaskan hamba-Nya dari api neraka melainkan pada Hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah Azzawajalla menghampiri (hamba-hamba-Nya) dan berbangga dengan mereka di kalangan para malaikat serta bertanya; Apa yang dikehendaki oleh mereka?”

Puasa Tambahan

Disunatkan juga berpuasa pada hari ke 8 Zulhijjah di samping berpuasa pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah) sebagai langkah berhati-hati yang mana kemungkinan pada hari ke 8 Zulhijjah itu adalah hari yang ke 9 Zulhijjah (Hari Arafah). Bahkan adalah disunatkan berpuasa lapan hari, iaitu dari hari yang pertama bulan Zulhijjah hingga ke hari yang ke lapan sama ada bagi orang yang mengerjakan haji atau tidak mengerjakan haji, bersama-sama dengan Hari Arafah.

Hadis riwayat Ibni Abbas: “Siapa yang berpuasa pada hari akhir Zulhijah dan awal Muharam, nescaya Allah ampunkan segala dosanya walau selama 50 tahun melakukannya.”

Betapa besarnya keistimewaan dan kelebihan puasa yang terdapat di dalam bulan Zulhijjah ini. Jadi marilah kita di tanah air merebut peluang dan kesempatan ini dengan melakukan puasa 1-9 Zulhijjah, atau setidak-tidaknya berpuasa pada Hari Arafah iaitu pada 9 Zulhijah yang amat besar pahala dan manfaatnya dengan melakukannya seikhlas hati.

Wallahu A’alam Bissowab

http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/10/28/amalan-puasa-bulan-zulhijjah/


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
PENUNTUT ILMU IBARAT SEORANG MUJAHID, DOSANYA DIAMPUN DAN REZEKINYA DIJAMIN

Daripada Anas Radhiallahuanhu; beliau berkata, bersabda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam “Sesiapa yang keluar mencari ilmu, maka dia sebenarnya berjihad di jalan Allah.” (Riwayat Tirmizi).

Daripada Sakhbarah Radhiallahuanhu; bahawa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesiapa yang mencari ilmu, maka yang demikian itu akan menghapuskan segala dosanya yang lalu.” (Riwayat Tirmizi)

Dan daripada Ziyad bin Harits as-Shudai Radhiallahuanhu, bahawa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesiapa mencari ilmu maka Allah akan menjamin untuk mencukupkan rezekinya.” (Riwayat al-Khatib)

KETERANGAN: Sungguh beruntung orang yang belajar ilmu agama. Setiap hari amalnya dihitung seperti pahala orang yang berjihad atau berperang di jalan Allah Subhanahu wataala. Dia memperoleh pahala yang besar yang tidak terhingga. Di samping itu, rezekinya juga sentiasa dijamin oleh-Nya. Cuba bayangkan masih adakah lagi orang lain yang lebih baik daripada itu? Atau masih adakah cita-cita yang lebih tinggi daripada pemberian ini? Sudah tentu tidak. Maka jadikanlah diri mu sebagai penuntut ilmu yang hakiki, supaya kamu memperolehi segala kelebihan yang disebutkan dalam hadis tersebut.

(Sumber: 40 Hadis kelebihan ilmu dan ulama, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam)

Selamat Menyambut Hari Raya Aidil Adha

Thursday, October 3, 2013

Tazkirah Jumaat : 4 Okt 2013 : ASMAUL HUSNA KE 14 : AL-MUSHAWWIR (YANG MAHA MEMBENTUK RUPA), FADHILAT ASMA’UL HUSNA – AL-MUSHAWWIR, ORANG ALIM ITU PILIHAN ALLAH

Tazkirah Jumaat
4 Oktober 2013 / 28 Zulkaedah 1434

ASMAUL HUSNA KE 14  : AL-MUSHAWWIR (YANG MAHA MEMBENTUK RUPA)

Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Hasyr: 24)

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. (Q.S. Al-Infithar: 6-8)

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. ali-Imran: 6)

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.S. Al-A'raaf: 11)

Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-Mu'min: 64)

Al-Mushawwir secara bahasa berasal dari kata "shawwara" yang berarti memberi rupa dan subtansi bagi sesuatu, sehingga menjadi berbeda dengan yang lainnya. Allah al-Mushawwir, artinya Allah Maha Membentuk Rupa pada semua ciptaan-Nya. Manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan segala yang ada di alam ini diberi bentuk rupa yang terbaik oleh Allah. manusia adalah makhluk yang diberi bentuk rupa paling baik. Al-Qur'an menegaskan, "sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Q.S. At-Tin: 4)

Kita bisa lihat wajah manusia, tidak ada yang sama. Alah-lah yang memberi bentuk wajah-wajah manusia itu. Ibarat sebuah bangunan yang telah selesai dibuat maka perlu diperindah dan diperhalus. Demikian pula dengan penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia dengan ukuran tertentu yang tepat (Al-Khaliq), mengadakannya ke alam dunia dari tiada (Al-Bari'), kemudian memberikan bentuk rupa yang bagus (Al-Mushawwir).

Demikianlah makna Al-Mushawwir. Sekarang, bagaimana bentuk meneladani nama dan sifat Allah Al-Mushawwir? Meneladani nama dan sifat Allah Al-Mushawwir berarti ketika membuat sebuah karya, buatlah sebagus-bagusnya. Tidak hanya asal jadi, melainkan indah dan bermanfaat. Misalnya, kita membuat kursi dari anyaman rotan, buatlah dengan semenarik dan sebagus mungkin. Dengan demikian, selain memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi, kita juga telah meneladani Al-Mushawwir.

Akhirnya, marilah kita berdoa, "Ya Allah Engkau telah membaguskan penciptaanku, maka baguskanlah pula akhlakku." (H.R. Ahmad)

Sumber: Rahasia Keajaiban Asma'ul Husna, Syarah Singkat Asma'ul Husna, Quantum Asma'ul Husna.

http://ruangpustaka.blogspot.com/2010/05/al-mushawwir-yang-maha-pembentuk.html

FADHILAT ASMA’UL HUSNA – AL-MUSHAWWIR

Yang Merupakan Makhluk./ Yang Membentuk Rupa (makhluknya) / Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk / Maha Pereka – Ia reka segala-galanya, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. Jika Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir pula ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya.

1. Sesiapa yang berzikir ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 336 X atau lebih, maka Insya’Allah akan menjadi baik segala perbuatannya atau apa yang dikerjakannya.

2. Sekiranya sudah lama berkahwin tetapi masih belum mempunyai anak, maka seorang isteri cubalah ikhtiar ini dengan berpuasa 7 hari dari hari Ahad hingga Sabtu. Di waktu hendak berbuka puasa, ambil segelas air dan dibacakan ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 21 X, Kemudian diminum air tersebut untuk berbuka puasa.

3. Bagi si suami, hendaklah berbuat perkara yang sama tetapi hanya dengan berpuasa selama 3 hari sahaja. Kemudian pada waktu hendak berjimak, bacalah zikir ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 10 X. Insya’Allah akan dikurniakan anak yang soleh.

4. Jika perempuan mengandung tiada berdaya hendak melahirkan anak, hendaklah ia berpuasa selama 7 hari, dan sewaktu berbuka hendaklah ia menyebut ‘Ya Khaliq, Ya Baarii, Ya Mushawwir’ (Wahai Yang Maha Pembuat, Penjadi dan Pereka) sebanyak 3 X sebelum ia meminum air. Insya’Allah mudah bersalin dan permintaannya akan dikabulkan.

http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/10/28/

MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
ORANG ALIM ITU PILIHAN ALLAH 

Daripada Abu Hurairah Radhiallahuanhu; beliau berkata, telah bersabda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam: “Sesiapa yang dikehendaki oleh Allah akan kebaikan padanya, maka sudah tentu Allah menjadikannya seorang yang mengerti berkaitan hal-hal agama.”

(Riwayat Ibnu Majah)

Keterangan:

Orang yang alim dalam ilmu agama ialah orang yang dipilih oleh Allah Subhanahu wataala, maka hidupnya akan dikelilingi dengan segala kebaikan. Hal demikian itu kerana orang yang memahami ilmu agama itu ialah orang yang mengerti akan kehendak-Nya dan peraturan-Nya serta hukum-hakam-Nya. Lalu dia akan mampu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wataala serta menjauhi segala larangan-Nya. Itulah makna “Takwa” yang dituntut daripada setiap Muslim.

(Sumber: 40 Hadis kelebihan ilmu dan ulama, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam)

ASMAUL HUSNA KE 13 : AL-BARI (YANG MAHA MENGADAKAN DARIPADA TIADA), BERKELAKUAN BAIK TERHADAP KAWAN , AJAIBNYA SELAWAT


Tazkirah Jumaat
27 Sept 2013 / 21 Zulkaedah 1434

ASMAUL HUSNA KE 13  : AL-BARI (YANG MAHA MENGADAKAN DARIPADA TIADA)

"Ketahuilah wahai kekasih, manusia itu tidak dicipta dengan senda gurau ataupun sembarangan, tetapi dibuat dengan seindah-indahnya dan demi tujuan-tujuan yang agung" -Imam Ghazali-

Ramai di antara kita yang tidak menyedari mengenai kehebatan Asmaul Husna yang sering kita nasyidkan sejak dari kecil hinggalah ke dewasa. Kebanyakkan daripada kita juga tidak menyedari bahawa asmaul husna itu boleh membangkitkan kecerdasan dalam diri dan mampu membuka pintu keajaiban di dalam kehidupan kita. Lebih malang lagi hari ini, ramai umat Islam kini yang lidahnya sentiasa basah dengan alunan asmaul husna namun tidak mampu menikmati nilai dalam amalannya. Untuk mengambil nilai dan manfaat dari Asmaul Husna maka suka untuk ana fokuskan kepada salah satu nama Allah iaitu Al-Bari.

Allah menjelmakan sifat Al-Bari, Yang Maha Mengadakan dengan mengadakan secara sangat serasi setiap benda dan juga makhluk lain, dan masing-masing mempunya perkaitan diantara satu sama lain. Gambaran yang kita dapat lihat di alam semesta ini di mana semua makhluk dijadikan berpasangan dan berada dalam keadaan harmoni yan menakjubkan.

Contohnya bulan dan matahari, malam dan siang, lelaki dan perempuan. Masing-masing ada tugas sendiri dan tidak pernah saling mendahului. Mereka ini tunduk pada ketetapan Allah dan tidak pernah membangkang.Firman Allah S.W.T:

" Maha Suci Allah Yang Menciptakan Pasangan-pasangan semuanya" Yasin ayat 36. " Dan segala sesuatu yang kami ciptakan secara berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah" az-Zariyat ayat 49

Tugas kita sekarang adalah menerapkan nama dan sifat Allah Al-Bari ke dalam diri kita. Maknanya kita dituntut supaya sentiasa terdorong menghasilkan sesuatu yang baru dan memberi manfaat kepada kebaikan umat Islam. Kepada mereka yang berada dalam saf perjuangan Islam, rancanglah program-program baru yang boleh mendekatkan diri dan umat Islam kepada Agama. Sumbangkanlah idea-idea bernas yang boleh membawa kepada kecemerlangan ummah kepada pendokong-pendokong agama Allah. Mudah-mudahan dengan usaha yang sedikit itu, dapatlah menyumbang dan memberi kredit kepada kebaikan dan kegemilangan umat Islam.

Sebenarnya bagi mewujudkan sesuatu yang tidak ada memanglah berat. Namun , kita yang menjadikan Al-Bari sebagai teladan, tidak harus mudah kalah dan putus asa mewujudkan apa yang kita mahu. Sebaliknya harus berusaha bersungguh-sungguh dalam setiap pekerjaan kita dan di samping berusaha harus diselitkan dengan doa kepada Allah yang tidak putus-putus menyeru namaNya Al-Bari, dengan itu mudah-mudahan Allah akan menolong dan memudahkan segala urusan kita. InsyaAllah...

Marilah kita luangkan masa sejenak merenung kembali adakah kita sudah benar-benar menjadi hambaNya apabila kita bersama denganNya ataupun masih belum? Sekiranya belum, perhatikan baik-baik nasihat bijak daripada al-Anshari: Lihatlah apa yang engkau kerjakan sebab itulah harga dirimu.

"Ya Baarii'!" sekiranya kita berada didalam kesukaran atau sedang sakit, dibaca sebanyak 100 x selama 7 hari berturut-turut, InsyaAllah kita akan terlepas dari kesukaran & sembuh dari penyakit tersebut.

Barangsiapa yang berzikir pada siang hari sebanyak 100 kali, Insyaallah ia akan selamat dari kebinasaan dan tidak akan merasa takut ia didalam kubur, dan barangsiapa yang apabila dibacanya pada malam hari selama 7 malam berturut-turut dan pada tiap-tiap malam dibaca 100 kali, Insyaallah akan disembuhkan segala penyakit dalam tangannya.

http://aminazli.blogspot.com/2009/04/al-bari-yang-maha-mengadakan-daripada.html


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
BERKELAKUAN BAIK TERHADAP KAWAN 

Dari Abdullah bin Umar Radiallahu anhuma; beliau berkata Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baik sahabat itu disisi Allah Taala ialah orang yang paling baik akhlaknya terhadap sahabatnya” (Hadis riwayat Tirmizi)

Keterangan:  Manusia ialah makhluk Allah yang suka hidup bersama dengan orang lain. Tabiat semulajadi manusia lebih suka bersahabat atau berkawan dengan orang lain. Kaliman “insan” itu sendiri berasal daripada “anisa-ya’nasu” ertinya orang yang suka berjinak-jinak dengan orang lain. Jadi, manusia ialah makhluk yang suka hidup bermasyarakat atau bergaul sesama mereka.

Di samping itu, Islam menyuruh kita supaya sentiasa berbuat baik terhadap orang lain, bahkan Islam mengajarkan supaya setiap individu berusaha menjaga sahabat yang terbaik daripada kalangan sahabat-sahabat mereka, supaya ia lebih dicintai di sisi Allah Subhanahu Wataala. Ini merupakan satu galakan yang sangat tinggi nilainya supaya insan ini sentiasa berbuat baik kepada orang lain, dan merupakan satu dorongan untuk melakukan demikian kerana mengharapkan pahala di sisi Allah Subhanahu Wataala bukan kerana apa-apa kepentingan peribadi yang bersifat keduniaan.

(Sumber: 40 Hadis Akhlak Mulia, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam (Abu Ali a- Banjari an- Nadwi al-Malik)

AJAIBNYA SELAWAT (Sambungan minggu lepas)

6. Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.

7. Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.

8. Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.

9. Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki dan sebagainya dalam dirinya. [ ]

20 Sept 2013 : ASMAUL HUSNA KE 10 : AL MUTAKABBIR (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT MEGAH, YANG MEMILIKI KEBESARAN), MENGHORMATI TETAMU, AJAIBNYA SELAWAT


Tazkirah Jumaat
20 Sept 2013 / 14 Zulkaedah 1434

ASMAUL HUSNA KE 10  : AL MUTAKABBIR (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT MEGAH, YANG MEMILIKI KEBESARAN)

Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengurniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. [Q.S. Hasyr: 23]

Al-Mutakabbir secara bahasa bererti kebesaran, angkuh, dan tidak tertundukkan. Allah al-Mutakabbir, artinya Allah Pemilik Segala Kebesaran. Kebesaran itu hanya milik Allah. Hanya Allah yang pantas menyandangnya. Sebab, Dialah Yang Maha Besar.

Demikianlah makna Al-Mutakabbir. Sekarang, bagaimana bentuk meneladani nama dan sifat Allah Al-Mutakabbir? Meneladani nama dan sifat Allah Al-Mutakabbir bererti kita harus berfikir dan berjiwa besar. Kita harus percaya diri bahawa kita dapat menjadi orang yang berhasil.

Selain itu, kita juga harus rendah hati. Tidak boleh takabur (sombong). Ingatlah, kita berasal dari setetes air mani yang menjijikkan. Ke mana-mana, kita juga membawa kotoran dalam perut. Kita ini makhluk yang lemah, roboh jika diterjang peluru, dan lumpuh jika diserang virus, jadi, bagaimana mungkin kita bersikap takabur? Sangat tidak pantas bagi kita bersikap takabur!

Orang takabur adalah orang yang bodoh dan bohong. Bodoh karena dia tidak mengetahui bahwa kebesaran hanya milik Allah, dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman, "Kemuliaan adalah pakaian-Ku, kebesaran adalah selendang-Ku. Siapa yang mencoba mengenakannya, akan Aku siksa." (H.R. Muslim)

Dia berbohong kerana sesungguhnya lemah. Namun, merasa dirinya hebat. Jangankan ditimpa musibah yang besar, digigit nyamuk malaria saja boleh sakit. Jadi, orang yang takabur adalah orang yang membohongi diri sendiri. Kerananya meneladani nama dan sifat Allah Al-Mutakabbir adalah menjauhkan diri dari sifat takabur.

Akhirnya, marilah kita berdoa, "Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari setiap kejahatan yang sekarang dan yang akan datang, kejahatan yang telah aku ketahui dan yang belum aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu sebaik-baik yang telah diminta kepada-Mu oleh hamba dan nabi-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan, yang telah dimohonkan terhindarnya kepada-Mu oleh hamba dan nabi-Mu." (H.R. Ibnu Majah dan Ahmad)

Manfaat Zikir al-Mutakabbir

“Ya Mutakabbir!” apabila dizikirkan sebanyak 662 x, maka dengan kebijaksanaan bertindak, kita akan dapat menundukkan semua musuh, bahkan mereka akan menjadi pembantu yg setia.

Wallahu A'lam

http://ruangpustaka.blogspot.com/2010/05/al-mutakabbir-yang-maha-pemilik.html


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)

MENGHORMATI TETAMU

Dari Abu Syuraih al Khuza’i Radiallahu anhu: Bahawasanya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari Akhirat maka hendaklah dia memuliakan tetamunya” (Hadis riwayat Muslim)

Keterangan:  Menghormati tetamu sesuatu perkara yang disepakati  oleh masyarakat antarabangsa. Tidak ada satu masyarakat pun di dunia ini kecuali mereka hidup saling menghormati tetamu yang datang berkunjung ke rumah mereka. Namun yang menjadi keistimewaan Islam adalah apabila penghormatan yangt diberikan kepada tetamu itu berdasarkan kepada keimanan kepada Allah Subhanahu Wataala dan hari Akhirat yang membawa erti bahawa kita menghormati tetamu itu kerana tuntutan keimanan bukan kerana sesuatu tujuan kebendaan yang dinantikan.

Sangat besar bezanya orang yang memuliakan tetamunya kerana Allah Subhanahu Wataala  dengan orang yang melakukan demikian dengan ada tujuan kebendaan dan kepentingan-kepentingan tertentu. Orang yang ikhlas kerana Allah Subhanahu Wataala bererti tidak mengharapkan sebarang balasan daripada tetamunya, kerana dia telah yakin dengan balasan yang disediakan oleh Allah Subhanahu Wataala, tetapi orang yang tidak ikhlas dalam memuliakan tetamunya dan mengharapkan balasan terhadap jasa baiknya itu, mungkin dia memaksakan dirinya melakukan demikian sedangkan hatinya tidak tulus ikhlas dengan tetamunya. Maka sifat berpura-pura ini tidak akan menghasilkan persahabatan yang baik dan tidak akan dapat menjalinkan hubungan yang mesra.

Jadi, apabila Islam mengaitkan penghormatan terhadap tetamu itu dengan iman, ini bererti bukan hanya tetamu itu sahaja yang mendapat keselesaan bahkan tuan rumah juga telah dapat memantapkan keimanannya dan dia akan beroleh pahala yang telah disediakan baginya hari akhirat nanti.

(Sumber: 40 Hadis Akhlak Mulia, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam (Abu Ali a- Banjari an- Nadwi al-Malik)


TAZKIRAH JUMAAT 7- AJAIBNYA SELAWAT

Apakah pentingnya selawat? Kenapa semua orang berselawat? Besar sangatkah selawat itu? Mari kita sama-sama selidik kebesaran selawat ini. Tak seronoklah berselawat bila kita tak tahu kelebihan-kelebihan selawat. Oleh itu, pagi ini kita akan membincangkan tentang keajaiban selawat.

1. Sabda Rasullah SAW: Barangsiapa yang berselawat ke atasku sekali, nescaya Allah akan turunkan rahmat ke atasnya 10 kali ganda – (Hadis Riwayat Muslim.)

2. Allah akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat fardu.

3. Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari, insyaAllah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @ wanita. [ ]

ASMAUL HUSNA KE 11 : AL-KHALIQ (MAHA MENCIPTA), MENGHORMATI JIRAN, PESANAN IMAM GHAZALI KEPADA ANAK PEREMPUANNYA PADA HARI PERKAHWINANNYA


Tazkirah Jumaat
13 Sept 2013 / 7 Zulkaedah 1434

ASMAUL HUSNA KE 11  : AL-KHALIQ (MAHA MENCIPTA)

AL-KHALIQ, Pencipta Yang Maha Kuasa. Yang mencipta dari tiada kepada ada. Yang tidak wujud tiba-tiba saja menjadi wujud. Dialah yang mencipta segala sesuatu di alam ini tanpa bantuan atau tanpa rujukan.

1. Bantuan malaikat. Bila membaca Ya-Khaliq di tengah malam, Allah SWT akan menghantar malaikat untuk membantu anda memilih jalan yang benar di dunia ini sehingga ke hari kiamat. Anda juga akan mendapat ganjaran yang tinggi bagi amalan yang dilakukan malaikat itu. Tegasnya, Allah SWT menciptakan malaikat untuk membantu anda, allamdulillah.

2. Mendapat barang yang hilang. Baca Ya Khaliq 5000 kali jika kehilangan harta atau orang yang disayangi, insya Allah barang itu akan dijumpai atau orang yang disayangi itu akan kembali.

3. Menahan marah. Jika anda mempunyai rakan sepejabat yang khianat kepada anda dan membuat anda marah kepadanya, baca Ya Khaliq untuk menamatkan persengketaan ini. Baca sebanyak mana yang anda suka antara solat sunat Subuh dengan solat fardhu Subuh, insya Allah kebenaran akan tiba dan adalah yang memperoleh kemenangan.

4. Mendapat makanan dan zuriat. Bagi mereka yang tidak mempunyai makanan atau anak, bacalah Ya Khaliq 125 kali selama yang perlu (sebanyak mana hari yang perlu) insya Allah anda akan mendapat apa saja yang dihajatkan. Bacalah di waktu antara solat sunat Subuh dengan solat fardhu Subuh.

5. Terselamat dari bahaya. Untuk dilindungi dari sebarang bahaya, baca Ya Khaliq 100 kali bila anda rasa terancam. Insya Allah, anda akan selamat. Ini juga akan membantu membersihkan diri anda.

6. Membersihkan jiwa Di tengah malam ketika semua orang tidur, bangunlah dan sebutlah Ya Khaliq 731 kali, insya Allah jiwa dan jasad anda akan dibersihkan dan cahaya kebenaran akan memancar di wajah anda.

7. Dibaca ‘Ya Khaliq’ mengikut kemampuan atau sebanyak 731 X, Insya’Allah akan diberikan otak cerdas dan cepat menerima sesuatu pelajaran (cepat faham).

8. Dizikirkan ‘Ya Khaliq’ sebanyak-banyaknya, Allah akan menciptakan Malaikat untuk menyembah Allah bagi  pihaknya.

9. ‘Ya Khaliq’  dibaca 100 X selama 7 hari berturut-turut, Insya’Allah dilindungi daripada kesusahan.

http://perjalanantanpahenti.blogspot.com/2012/07/zikir-asma-ul-husna.html

MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
MENGHORMATI JIRAN

Dari Abu Syuraih al Khuza’i Radiallahu anhu: Bahawasanya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari Akhirat maka hendaklah berbuat baik kepada jirannya.” (Hadis riwayat Muslim)

Keterangan:  Hidup damai, selesa dan bahagia merupakan idaman setiap individu dalam hidup bermasyarakat. Dan hal ini, tidak akan tercapai kecuali apabila seseorang itu mempunyai jiran atau tetangga yang baik. Kebaikan jiran sangat besar ertinya dalam kehidupan kita. Ia akan memberikan kebahagiaan kepada kita. Jiran yang baik ialah jiran yang menjaga adab-adab berjiran, tolong-menolong nasihat-menasihati, ziarah-menziarahi, menjaga kepentingan bersama dan lain-lain. Tetapi jiran yang jahat sudah pasti akan banyak mengganggu keselesaan jirannya sehingga menggelisahkan jiran dan menjadikan mereka kehilangan segala nilai ketenangan dan kebahagiaan. Oleh sebab itu, Islam menyuruh kita berbuat baik kepada jiran walaupun terhadap mereka yang bukan seagama dengan kita, apatah lagi yang seagama dan yang ada talian kekeluargaan dengan kita. Islam telah menjadikan amalan berbuat baik kepada jiran ini sebagai bukti keimanan seseorang terhadap Allah Subhanahu wataala dan hari Akhirat.

(Sumber: 40 Hadis Akhlak Mulia, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam (Abu Ali a- Banjari an- Nadwi al-Malik)

PESANAN IMAM GHAZALI KEPADA ANAK PEREMPUANNYA PADA HARI PERKAHWINANNYA:

ANAKKU!

Engkau sekarang akan berpindah dari rumah tempat engkau dibesarkan. Dan akan berada di tempat tidur yang engkau tidak engkau kenal. Dan rakan hidup yang engkau tidak biasa dengannya. Itulah suamimu.. Jadikanlah dirimu ibarat seorang khadam kepadanya. Nescaya dia pula akan menjadi khadam kepadamu. Jangan engkau memaksa-maksa apabila engkau meminta sesuatu daripadanya. Itu akan membuatkan dia berasa benci kepadamu. Jangan pula engkau menjauhkan diri, nescaya dia akan melupakan engkau. Dan kalau dia pula menjauhkan diri secara marah kerana sesuatu sebab yang tertentu. Maka yang eloknya jauhkanlah dirimu daripadanya semasa marah.

Peliharalah hidung, telinga dan matanya… Janganlah membiarkan dia menghidu sesuatu daripadamu melainkan yang harum. Janganlah membiarkan dia mendengar melainkan perkataan yang baik. Dan janganlah membiarkan dia melihat sesuatu daripadamu melainkan yang cantik belaka.

http://hafizipauzi.blogspot.com/2010/02/pesan-imam-ghazali-kepada-anak.html

Tazkirah Jumaat 6 Sept 2013 : ASMAUL HUSNA KE 10 : AL-JABBAR (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT PERKASA), MENUNAIKAN HAK SESAMA MUSLIM, BANGUNLAH MALAM

Tazkirah Jumaat
6 Sept 2013 / 30 Syawal 1434H

ASMAUL HUSNA KE 10  : AL-JABBAR (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT PERKASA)

BismillahirRahmanirRahim

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang

Allah SWT berfirman, ”Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan,” - Al-Quran, surah Al Hasyr, ayat 23

Al-Jabbar diambil daripada kata dasar yang terdiri daripada huruf jim, ba dan ra, yang mengandungi makna keagungan, ketinggian dan istiqamah (berterusan).  Perkataan ini hanya disebut sekali di dalam Al-Quran bagi menunjukkan sifat Allah, tetapi sebanyak lapan kali lagi disebut sebagai sifat manusia yang angkuh.

Pendapat para ulama mengenai makna Al-Jabbar, antara lain ialah “ketinggian yang tidak terjangkau.”  Ini bermaksud ketinggian sifat-sifat Allah yang menjadikannya tidak mampu terjangkau oleh sesiapapun.  Pakar tafsir Al-Biqai mentafsirkan kata Jabbar sebagai “Yang Maha tinggi sehingga memaksa yang rendah untuk tunduk kepada apa yang dikehendakinya; dan tidak terlihat atau terjangkau oleh yang rendah apa yang mereka harapkan untuk dicapai dari sisinya, ketundukan dan ketidakjangkauan yang tampak secara amat jelas.”

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat ditegaskan Al-Jabbar hanyalah milik Allah. Hanya Dia yang berhak memaksa seluruh makhluk untuk mentaati kehendak-Nya.  Tidak ada seorang pun yang boleh melaksanakan kehendak mereka ke atas Allah.  Dia adalah zat yang tidak seorang pun berada di luar daripada genggamannya dan hanya Dia yang mempunyai kuasa secara mutlak.  Disamping itu, nama Al-Jabbar juga membawa maksud Yang Maha Perkasa.

“Dan tunduklah semua muka (dengan merendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi sentiasa mengurus (makhluknya).  Dan sesungguhnya merugilah orang yang melakukan kezaliman.” - Al-Quran, Surah Taha, ayat 111

“Kemudian dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia  berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya menurut perintahku dengan rela ataupun terpaksa.”  Keduanya menjawab,”Kami datang dengan rela.” - Al-Quran, surah Fussilat, ayat 11

Mencerminkan Al-Jabbar

Oleh kerana sifat ini hanya untuk Allah SWT, manusia tidak boleh memiliki sifat memaksakan sesuatu ke atas orang lain. Di sebalik paksaan Tuhan sebenarnya ada cinta dan kasih sayang.  Dalam sebuah hadis qudsi yang disampaikan oleh Imam Muslim;

”Kemuliaan adalah pakaian Ku, keangkuhan adalah selendang Ku. Sesiapa yang mencoba merebutnya daripada Ku, akan Ku siksa Dia.”

Maksud dari hadis itu adalah manusia tak boleh angkuh, sombong dan memuliakan dirinya. Yang boleh angkuh hanya Allah SWT karena Dia lah yang berkuasa atas segala hal. Manusia harus selalu berusaha dan waspada jika sifat sombong ada dalam dirinya.

Seorang manusia yang sombong atau takbur adalah mereka yang menolak kebenaran. Ketika dirinya berbuat salah, tetapi tidak mahu dinasihati, berarti ada sifat sombong dalam dirinya. Ia merasakan dirinya lebih tinggi darjatnya daripada orang yang menasihatinya. Ia tidak sedar bahawa sifat sombong boleh menyebabkan dirinya tertutup dari melihat kebaikan-kebaikan lain.

Sesiapa yang membaca Ya Jabbar sebanyak 226 kali, setiap pagi dan petang dengan izin Allah, musuh tidak berdaya melemahkannya malah akan tunduk kepadanya dengan pertolongan Allah.

Sumber : Sulaiman AlKumayi. 99 Kecerdasan Berasaskan AsmaulHusna. PTS Millennia Sdn. Bhd. 2008.

http://anbag.wordpress.com/menyingkap-tabir-ilahi/hari-ke-9-al-jabbar/


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
MENUNAIKAN HAK SESAMA MUSLIM

Dari Abu Hurairah Radiallahu anhu: Beliau berkata bahawasanya Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: Hak orang Islam atas orang Islam yang lain ada lima perkara; menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiringi jenazah, menghadiri jemputan dan menjawab orang yang bersin. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim yang lain ada disebutkan: “Hak orang Islam atas orang Islam yang lain ada enam perkara; apabila dia menemuinya hendaklah memberi salam, apabila dia menjemput hendaklah memenuhi jemputannya, apabila dia meminta nasihat hendaklah diberi nasihat, apabila dia bersin lalu dia mengucapkan Alhamdulillah maka hendaklah dijawab (dengan ‘yarhamkumullah’), apabila dia sakit hendaklah pergi menziarahinya, dan apabila dia mati hendaklah diiringi jenazahnya.”

Keterangan:  Hadis ini menyebut beberapa hak yang mesti ditunaikan antara sesama muslim. Hak-hak ini dilihat dari sudut fikahnya ada yang wajib seperti menjawab salam dan menghadiri jemputan perkahwinan. Manakala lainnya adalah sunat.

Walaupun perkara-perkara ini tidak kesemuanya wajib tetapi adalah sangat dituntut dalam agama kita, kerana keakrapan dan kemesraan dalam pergaulan sangat bergantung kepada pelaksanaan hak-hak ini terutama dengan sahabat handai atau kaum kerabat kita sendiri. Orang sakit berasa besar hati dan merasakan sedikit keringanan daripada penyakit yang sedang dialaminya apabila diziarahi oleh kaum kerabat dan sahabat handai. Begitu pula tuan kenduri berasa besar hati dan riang gembira apabila jemputannya diperkenankan oleh kawan-kawan dan kaum kerabatnya. Begitulah juga ketika memberi salam, mengiringi jenazah, menjawab orang yang bersih dan nasihat-menasihati.

Apabila masyarakat Islam keseluruhannya menunaikan segala perintah ini, maka kemesraan, perpaduan dan kerjasama akan wujud dalam masyarakat, dan semua anggota masyarakat akan lebih merasakan nikmat iman dan Islam yang telah dibawa oleh Baginda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam.

(Sumber: 40 Hadis Akhlak Mulia, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam (Abu Ali a- Banjari an- Nadwi al-Malik)


BANGUNLAH MALAM

Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada suatu ketika yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan keistimewaan itu berlaku pada setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Pengajaran : Pada setiap 1/3 malam Allah akan melihat hamba-hambanya yang bermunajat dan memohon kepadanya. Allah akan memakbulkan segala permintaannya.

Tazkirah Jumaat 30 Ogos 2013 : ASMAUL HUSNA KE 9 : AL-AZIZ (YANG MEMILIKI MUTLAK KEGAGAHAN)

Tazkirah Jumaat
30 Ogos 2013 / 24 Syawal 1434H

ASMAUL HUSNA KE 9  : AL-AZIZ (YANG MEMILIKI MUTLAK KEGAGAHAN)

Perkataan Al-Aziz disebut sebanyak 99 kali di dalam Quran.  Al-Aziz membawa maksud Yang Maha Mulia atau Yang Maha Perkasa. “Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah lah semua kemuliaan itu.” - Al-Quran : Surah Fathir, ayat 10.

Imam Al-Ghazali melalui karyanya Al-Maqasid Al-asna fi Syarh Asma Al-Husna, menghuraikan tiga syarat yang perlu dipenuhi bagi memegang sifat di atas, iaitu pertama, peranan yang penting dan sedikit yang wujud bersamanya, kedua, sangat diperlukan, ketiga, sukar dicapai atau disentuh.

Menurut Al-Ghazali, apabila tidak ada ketiga-tiga perkara itu, maka dengan itu sesuatu tidak wajar dinamakan aziz. Sesuatu yang jarang wujud tetapi tidak memiliki peranan penting, tidak banyak pula manfaatnya, dengan itu ia bukan sesuatu yang aziz.  Ada juga yang mempunyai peranan besar, banyak manfaatnya, jarang wujud tetapi tidak susah memperolehinya, jadi masih juga tidak boleh dinamakan aziz.

Imam Ghazali memberi contoh matahari dalam sistem suria kita, tidak ada bandingannya dengan yang lain.  Manfaatnya juga banyak bagi setiap benda hidup yang sangat memerlukannya. Namun demikian, ia tidak dapat dinamakan aziz kerana tidak susah bagi sesiapa pun yang mahu melihatnya.

Kemuliaan Kita : Dekat kepada Allah

Cuba kita perhatikan orang-orang disekeliling kita.  Sesungguhnya kemuliaan seseorang itu ternyata bukan terletak pada harta, pangkat dan juga keturunan, tetapi bergantung pada kedudukannya disisi Allah.

Asal-usul kita diciptakan daripada seorang lelaki dan perempuan, kemudian Dia menjadikan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kita saling kenal-mengenal (surah al-Hujarat, ayat 13).  Disamping itu kita juga dijadikan berbeza dari segi bahasa dan warna kulit (lihat surah al-Rum, ayat 22).  Namun yang membezakan kita pada pandangan Allah adalah yang bertakwa kepada Nya (lihat surah al-Hujarat, ayat 13). Oleh itu janganlah kita memuliakan diri dengan gelaran, pangkat, harta, keturunan, suku atau bangsa.  Sesungguhnya mereka yang suka memuliakan dirinya adalah manusia-manusia yang tercela disisi Allah.  Nabi Muhammad s.a.w bersabda, “apabila engkau ingin mengetahui kedudukan mu disisi Allah, perhatikan bagaimana kedudukan Allah di hati mu. Sungguh Allah menempatkan kedudukan seorang hamba disamping Nya apabila si hamba meletakkan Allah di dalam dirinya.”

Menurut Abu Thalib Al-Makki, apabila hamba mengenal Allah, ia tentu menghormatinya, memuliakannya dengan cintanya dan redanya, begitu juga Allah akan memandangnya bersama rahmat serta kasih sayangnya.  Orang yang taat kepada Allah, mendahulukan Allah dalam segala hal.  Nama Allah sentiasa disebut setiap kali memulakan sebarang kerja. Allah sentiasa berada dalam jiwanya, fikirannya dan dalam setiap tingkah lakunya.

Al-Aziz : Sumber kekuatan dan inspirasi

Setiap dari kita hidup di dunia ini memerlukan sumber kekuatan dan inspirasi. Orang-orang yang gagal dalam kehidupan atau sesuatu pekerjaan bukan lah disebabkan mereka lemah, tetapi mereka tidak mempunyai pegangan hidup yang mampu memberi mereka kekuatan untuk berjaya.  Mungkin apa yang menjadi matlamat kehidupan atau pekerjaan mereka adalah wang, pangkat, pengaruh, kuasa dan gelaran.  Pada hal matlamat yang diperjuangkan adalah bersifat sementara dan berupa pinjaman  yang boleh menyesatkan manusia.

Oleh itu, marilah kita jadikan al-Aziz sebagai sumber kekuatan kita dalam apa keadaan pun.  Samada dalam keadaan susah atau miskin, sudah pasti kita akan tetap merasai nikmatnya.  Yakinilah bahawa musibah bukan azab, tetapi seni kehidupan (art of life). Nabi pernah menegaskan bahawa, bahagia ada bersama sengsara.

“Berusahalah bersabar, kerana akibat sabar adalah baik.  Jangan gelisah atas musibah yang menimpa.  Kemudahan datang selepas kesulitan.  Apabila sempit hilanglah duka.”

“Allah memberi kamu kelapangan supaya kamu tidak selalu dalam kesempitan.  Allah memberi kesempitan kepada mu supaya kamu tidak hanyut sewaktu kelapangan.  Allah melepaskan kamu daripada kedua-duanya supaya kamu tidak bergantung diri kecuali kepada Allah semata-mata.” - Syeikh Ahmad Athaillah

Menyebarkan Al-Aziz

Bagi merasai nikmatnya hidup di bawah naungan Al-Aziz, marilah kita bersama-sama menyebarkan semangat nama Allah ini kepada seluruh makhluk Nya di dunia ini. Menyebarkan semangat Al-Aziz, bermaksud memandang segala kemuliaan itu adalah milik Allah dan sumber kemuliaan sebenar hanyalah daripada Allah.  Dengan semangat Al-Aziz, kita sebaik-baiknya memuliakan sesama manusia dan tidak menghina sesiapa pun. Hakikatnya apabila kita menghina seseorang kita sebenarnya menghina Allah, yakni menghina ciptaan Nya.  Ini adalah kerana kita semua diciptakan Allah sebagai wakilnya di muka bumi ini.

“Dia telah menjadikan kalian sebagai khalifahnya di muka bumi.” - Al-Quran, surah Yunus, ayat 14

Kita perlu sedar bahawa kita semua adalah sama pada pandangan Tuhan.  Jadi, mengapa kita perlu membeza-bezakan dan menyingkirkan orang lain, sedangkan Tuhan Yang Maha Mulia tidak pernah mahu menyingkirkan sesiapa pun.  Tuhan mencintai yang cacat, miskin dan melarat.  Pada masa sama, Tuhan juga mencintai yang kaya, berkuasa atau yang berpangkat.  Apa yang membezakan kita pada pandangan Allah adalah ketaatan kita dan kepatuhan kita kepada Nya.

Marilah kita menyuburkan Al-Aziz di dalam diri kita dengan membaca Ya Aziz sebanyak 40 kali selama 40 hari selepas sembahyang Subuh, dengan izin Allah kita akan mencapai tahap kemuliaan dan kaya dengan pertolongan Allah.

Sumber : Sulaiman Al-Kumayi.  99 Kecerdasan Berasaskan Asmaul Husna. PTS Millennia Sdn. Bhd. 2008

http://anbag.wordpress.com/menyingkap-tabir-ilahi/hari-ke-8-al-aziz/

Tazkirah Jumaat 23 Ogos 2013 : ASMAUL HUSNA KE 8. AL-MUHAIMIN YANG MAHA MENGAMBIL BERAT ATAU MENJAGA ATAU MELINDUNGI. ERTINYA ALLAH S.W.T.MENTADBIR DAN MENJAGA SEGALA SESUATU, YANG BIASA DAN LUAR BIASA, MENUNAIKAN HAJAT SAUDARA

Tazkirah Jumaat
23 Ogos 2013 / 16 Syawal 1434H

ASMAUL HUSNA KE 8. AL-MUHAIMIN YANG MAHA MENGAMBIL BERAT ATAU MENJAGA ATAU MELINDUNGI. ERTINYA ALLAH S.W.T.MENTADBIR DAN MENJAGA SEGALA SESUATU

1. Membersihkan perwatakan

Siapa yang mengamalkan solat sunat 2 rakaat atau sunat nafil (terutama di tengah malam) kemudian membaca Ya Muhaimin 100 kali,jiwa dan jasadnya akan dibersihkan. Hatinya akan menjadi suci dengan cahaya keimanan bersinar menyerlah di wajahnya. Ertinya cahaya yang bersinar di hatinya akan terpancar dari wajahnya.

2. Kuat ingatan

Baca Ya MUHAIMIN 145 kali selepas solat Isyak,insya Allah anda akan memperolehi daya ingatan yang kuat. Mereka yang lemah daya ingatannya hendaklah sentiasa membaca kalimah ini 145 kali supaya daya ingatan dan hafalannya bertambah baik, insya Allah.

3. Pelindung Diri

Selepas berwuduk atau mandi sunat untuk solat Jumaat, kerjakan solat sunat 2 rakaat dan baca Ya Muhaimin 115 kali, insya Allah anda akan dijauhi perasaan bimbang sehingga Jumaat yang berikutnya.

4. Keamanan

Baca Ya Muhaimin 40 kali sehari untuk merasa aman dan tenteram.

5. Mempelajari rahsia Ilahi

Allah s.w.t. mengajar kita rahsia-Nya jika kita membaca Ya Muhaimin di sebarang waktu atau hari, insya Allah dan jika anda membacanya 101 kali bila-bila masa ketika anda inginkan sesuatu, insya Allah keinginan anda akan tercapai.


YANG BIASA DAN LUAR BIASA

1. Sembahyang

Biasa : Ramai dari kita yang sembahyang. Yang biasa, kita sembahyang apabila telah masuk waktu. Yang kerap berlaku juga, sembahyang kita di akhir waktu. Mungkin pepatah orang putih Better late than never menjadi pegangan kita. Inilah golongan yang hanya tahu dirinya hamba tapi tak rasa hamba.

Luar biasa : Orang yang selalu menunggu-nunggu waktu untuk sembahyang. Seperti seorang yang sangat merindukan pertemuan dengan kekasihnya. 15 minit sebelum azan, dia dah duduk di tikar sembahyang. Kalau begitu, sahihlah dia orang luarbiasa .

2. Sedeqah

Biasa : Kalau kita sedekah, kita mahu seluruh dunia tahu. Kalau tak panggil press, sekurang-kurangnya, kita bercerita pada orang. Kita mahu orang tahu kita pemurah. Agaknya kita memang tak nak pahala sebab hanya sedeqah yang ikhlas akan dibalas oleh Tuhan.

Luarbiasa : Apabila bersedekah, kita lebih suka melakukan secara sembunyi. Ibarat kata, tangan kanan sedekah, tangan kiri pun tak tahu. Yang penting bagi kita ialah membantu meringankan kesusahan orang. Itu pun kita bimbang juga kalau-kalau dalam hati ada rasa riyak atau takjub dengan diri sendiri. Sedangkan kita berharap dengan banyak bersedekah, akan turun rahmat serta ampunan Tuhan.

3. Berjaga malam

Biasa : Kita biasa berjaga malam. Sama ada untuk tengok bola sepak piala dunia, atau melayan VCD terbaru. Yang lebih teruk, kalau malam dihidupkan dengan berhibur di pusat-pusat hiburan.

Luarbiasa : Malam kita dihidupkan dengan pelbagai ibadah dan amalan. Ketika orang lain lena dibuai mimpi, kita meninggalkan tilam empuk untuk bertahajud dan menghisab diri. Bagi kita, kesepian malam adalah saat paling sesuai untuk kita merayu kasih sayang Tuhan, Pencipta kita. Memohon keampunan, rahmat dan nikmat dari-Nya. Ini malam para nabi dan para wali. Kalau kita konsisten beribadah malam, memang kita ikut tradisi orang-orang yang luar biasa.

4. Kerja

Biasa : Kita cukup berbangga bila berjaya di dalam sebarang kerja. Sama ada dalam kerjaya, pelajaran mahupun bila dapat buat banyak amal ibadah. Kita rasa, kalau tak kerana otak kita yang genius, atau kerja kuat kita, tentu kita gagal. Sebab itu kita mudah pandang rendah pada orang yang kurang upaya atau kurang berjaya. Walaupun kita ucapkan alhamdulillah, tapi di hati kecil kita tak rasa apa yang berlaku, Tuhan punya kuasa.

Luarbiasa : Bila kita dapat rasakan segala yang kita miliki adalah dari Tuhan. Kita sangat yakin bahawa kekayaan, pangkat dan kelulusan tidak akan kita nikmati kalau tidak dengan izin Tuhan. Makin banyak nikmat yang kita dapat, makin tinggi rasa kehambaan. Bimbang dan cemas kalau-kalau kita tidak mampu berterima kasih kepada Tuhan sehingga tersilap menggunakan nikmat dari-Nya. Makin banyak ibadah pula, makin takut dengan Tuhan . Luar biasalah jika manusia dapat merasakan dirinya hanya hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa.

http://www.mukmin.com.my/


MENUNAIKAN HAJAT SAUDARA

Hazrat Ibnu Abbas R.Huma meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W bersabda "Barangsiapa berjalan untuk menunaikan satu hajat seorang saudara adalah lebih baik daripada sepuluh tahun iktikaf. Barangsiapa yang beriktikaf sehari kerana Allah S.W.T akan dijauhkan daripada api neraka sejauh tiga parit, dan setiap parit luasnya diantara bumi dan langit." (HR Tabrani dan Majma uz Zawaid)

Daripada Abi Hurairah r.a dari Nabi s.a.w bersabda: "Barangsiapa melapangkan orang mukmin dari suatu kesusahan (menunaikan hajat) dari kesusahan dunia nescaya Allah s.w.t melapangkan daripadanya akan kesusahan dari kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa memudahkan atas orang yang sedang dalam kesusahan, maka Allah s.w.t akan memudahkan ke atasnya daripada kesusahan di dunia dan di akhirat". Riwayat Muslim.

http://www.mukmin.com.my/

Tazkirah Jumaat 16 Ogos 2013 : ASMAUL HUSNA KE 7. AL MU’MIN (MAHA PENGAMAN), 16 WAKTU DIMAKBULKAN DOA, 16 TEMPAT DIMAKBULKAN DOA, UMAR BIN ABDUL AZIZ PEMERINTAH YANG AMANAH


Tazkirah Jumaat
16 Ogos 2013 / 9 Syawal 1434H

ASMAUL HUSNA KE 7. AL MU’MIN (MAHA PENGAMAN)

Kekuatan Al-Mukmin

Al-Mukmin adalah nama Allah. Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama –Nya Al-Mukmin, kita berarti memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam nama Al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Disitu ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan.

Tauladan Al-Mu’min

Ketika kata “Al-Mu’min” dipakai untuk sebutan hamba Allah yang beriman, berarti hamba itu telah mencontoh dan menauladani nama Al-Mu’min. Mengapa orang yang beriman disebut Al-Mu’min ? karena kata lisan, kata hati dan perbuatannya seiring. Hatinya telah membenarkan apa yang datang dari Allah, kemudian mengamalkannya. Dia telah menemukan hakikat kebenaran, dia telah mendapatkan kekuatan dirinya yang bersumber dari nama Allah “Al-Mu’min”. Kekuatan itu adalah “keyakinan dan optimisme” yang kemudian melahirkan kreativiti dan inovasi. Keyakinan ini tidak boleh dikotori oleh prasangka buruk atau keragu-raguan kepada Allah.

Orang beriman yang telah menauladani nama Allah Al-Mu’min disebut abdul mu’min. Dia adalah hamba Allah yang hidup jejak-jejaknya, hidup penglihatanya, hidup pendengarannya, hidup niatnya, hidup amalnya, sehingga mampu menangkap makna yang tersirat dibalik tirai hijab kehidupan.

Khasiat Al-Mu’min

Orang yang menyeru “Yaa Mu’min” sebanyak 36 kali ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka inshaa Allah dia akan selamat. Semakin banyak dibaca akan semakin bertambah kuat keberaniannya.

http://nuril-qalbia.blogspot.com/2011/06/asmaul-husna-ke-7-al-mumin-maha.html


16 WAKTU DIMAKBULKAN DOA

1. MALAM JUMAAT ATAU SIANGNYA
2. MALAM HARI RAYA AIDIL FITRI
3. MALAM HARI RAYA AIDIL ADHA
4. MALAM 10 MUHAMRRAM
5. MALAM NISFU SYA’ABAN
6. MALAM ‘LAILATUL QADAR’
7. MALAM SEPERTIGA MALAM YANG YANG AKHIR
8. KETIKA HENDAK BERBUKA PUASA
9. ANTARA AZAN DAN IQAMAH
10. PADA WAKTU KHATIB DUDUK ANTARA DUA KHUTBAH
11. SETELAH SELESAI SOLAT FARDHU
12. ANTARA ZOHOR DENGAN ASAR
13. SELEPAS KHATAM AL-QURAN
14. KETIKA MULA-MULA TURUN HUJAN TERUTAMA SELEPAS KEMARAU
15. SETELAH MELAKUKAN AMAL SOLEH
16. SELEPAS BERSEDEKAH KEPADA FAKIR MISKIN

16 TEMPAT DIMAKBULKAN DOA

1. KETIKA MELIHAT KAA’BAH
2. DITEMPAT MELAKUKAN TAWAF
3. DISISI MULTAZAM
4. DIBAWAH PANCURAN EMAS
5. DISISI TELAGA ZAMZAM KETIKA TENGGELAM MATAHARI
6. DIBELAKANG MAKAM IBRAHIM
7. DIATAS BUKIT SOLAT
8. DIATAS BUKIT MARWAH
9. DITEMPAT SA’I
10. DI ARAFAH TERUTAMA SELEPAS ASAR MENJELANG MATAHARI HENDAK MASUK
11. DI MUZDALIFAH
12. DI MINA
13. DISISI JAMRAH AL-ULA
14. DISISI JAMRAH AL-WUSTO
15. DISISI JAMRAH AL-’AQABAH
16. DIDALAM RAUDHAH MASJID NABAWI (MADINAH)

Terdapat lebih kurang 55 tempat lain yang diperkenankan doa kerana ia sebagai syiar ibadah Haji dan tempat-tempat ibadah yang disunnatkan.

(Sila rujuk: Safwan Fathy, Penyucian Hati, Warisan Al-Fathy, Shah Alam, cetakan ke-5, Julai 2000:154)

http://40yearsinmalaysia.wordpress.com/2009/01/08/waktu-dan-tempat-doa-dimakbulkan/


UMAR BIN ABDUL AZIZ PEMERINTAH YANG AMANAH

Khalifah Umar bin Abdul Aziz, adalah seorang Khalifah Bani Umaiyah. Pada suatu malam tatkala baginda sedang tekun bekerja di bilik istananya, tiba-tiba seorang putranya masuk untuk membincangkan sesuatu hal. Baginda bertanya. “urusan kerajaankah? Atau urusan keluarga yang hendak kamu bincangkan?” Jawab anakandanya, “urusan keluarga, ayahanda.”

Tiba-tiba baginda memadamkan lampu yang terletak di mejanya yang digunakan untuk menerangi bilik kerjanya itu. Putranya merasa hairan melihat sikap ayahnya itu seraya bertanya: "Kenapa ayah padamkan lampu itu?"

Maka jawab ayahnya: "Benar kata kau wahai anakku, tetapi kau harus ingat lampu yang sedang ayah gunakan untuk bekerja ini kepunyaan kerajaan. Minyak yang digunakan itu dibeli dengan menggunakan wang kerajaan, sedang perkara yang hendak anakanda perbincangkan dengan ayahanda adalah perkara keluarga."

Lantas baginda meminta pembantunya membawa lampu dari bilik dalam. Kemudian baginda pun berkata kepada putranya: "Sekarang lampu yang baru kita nyalakan ini adalah kepunyaan keluarga kita, minyak pun kita beli dengan wang kita sendiri. Sila kemukakan apa masalah yang anakanda perbincangkan dengan ayahanda." Demikianlah besarnya sifat amanah dari seorang pemimpin berkalibar selaku seorang raja yang berjiwa besar.

http://www.islam2u.net/

Selamat Hari Raya Aidil Fitri, Maaf Zahir & Batin dari AJK Masjid Jamek Kundasang.

Tazkirah Jumaat 9 Ogos 2013 : ASMAUL HUSNA KE 6. AS-SALAAM : (MAHA PENYELAMAT), KISAH NABI NUH MERAUNG TIDAK HENTI-HENTI, LELAKI YANG FAHAM BAHASA HAIWAN

Tazkirah Jumaat
9 Ogos 2013 / 2 Syawal 1434H

ASMAUL HUSNA KE 6. AS-SALAAM : (MAHA PENYELAMAT)

Kekuatan As-Salam

As-Salam adalah sumber kesejahteraan hidup. Allah telah menebarkan benih-benih kesejahteraan dimuka bumi ini.

As-Salam adalah sumber keselamatan hidup. Allah telah memberikan jalan keselamatan, Allah telah memberikan naluri untuk menempuh jalan keselamatan. Kesejahteraan dan keselamatan adalah dua perkara yang tak terpisah. Hidup yang sempurna adalah hidup yang sejahtera dan selamat, bahagia di dunia dan selamat di akhirat.

Tauladan As-Salam

Orang yang telah menemukan makna “As-Salam”, menauladani, dan mendapatkan kekuatan dari As-Salam, maka dia disebut ABDUS SALAM, hamba yang Maha Selamat dan Sejahtera. Dia adalah orang yang hidup sejahtera dan bahagia, sukses dan selamat.

Khasiat As-Salam

• Ucapkan “Yaa Salaam” sebanyak 33 kali dalam setiap mengawali pekerjaan, insya Allah akan sukses dan selamat.

• Bacakan “Yaa Salaam” kepada orang yang sakit sebanyak 100 kali, insya Allah akan mendapat ketenangan dan kesembuhan.

• Rasulullah Saw berdoa :

Allaahumma antas salaam, waminkas salaam, wailaika ya’uudus salaam, fahayyinaa rabbanaa bissalaam.  (Ya Allah, Engkaulah Penyelamat/Pemberi Kesejahteraan, dari Engkau datangnya Keselamatan/kesejahteraan, kepada Engkau kembalinya keselamatan/kesejahteraan, maka hidupkan kami dengan selamat/sejahtera).

Wiridkan doa tersebut setiap selesai sholat fardhu sebanyak 3 kali, insya Allah kita tidak akan menemukan kesulitan dalam hidup, menjadi orang yang sukses dan selamat.

Keistimewaan nama As-Salam :

• Barang siapa yang banyak menyebut “Yaa Salam” Allah akan menghindarkan dari berbagai  musibah dan penyakit.

• Jika dibacakan kepada orang yang sakit sebanyak 120 kali, maka dia akan sembuh, atau diringankan sakitnya, selagi belum sampai ajalnya.

http://nuril-qalbia.blogspot.com/2011/06/asmaul-husna-ke-6-as-salaam-maha.html


KISAH NABI NUH MERAUNG TIDAK HENTI-HENTI

Nama asal Nabi Nuh a.s. bukanlah Nuh, tetapi suatu nama lain yang tidak banyak di ketahui, meskipun Allah s.w.t. menyebut nama Nuh dalam Al-Quran.

Dalam bahasa Arab, makna "Nuh" ialah raungan atau tangisan yang berterusan. Mengapa Nabi Allah itu di panggil Nuh mempunyai kisahnya yang sangat menarik dan menjadi contoh yang berguna untuk umat manusia seluruhnya.

Pada suatu hari seekor anjing yang sangat ganjil lalu di hadapannya. Rupa anjing itu tidak seperti anjing-anjing biasa yang lain. Ia bermata empat dan sudah tentu menarik perhatian ramai termasuk Nabi Nuh a.s. sendiri pada zaman itu.

Nabi Nuh pun menyuruh anjing itu berhenti di depannya lalu bertanya : "Wahai anjing, aku lihat muka kau ni begitu hodoh, mata engkau empat tidak seperti anjing yang lain. Mengapa jadi begini?. Anjing itu pun menjawab : "Kau tanyalah siapa yang menjadikan aku. Kau fikir aku yang menghendaki mukaku hodoh begini?. Tanyalah tuhan yang menjadikan aku dan juga yang menjadikan engkau."

Nabi Nuh a.s pun meraung mendengarkan jawapan anjing hodoh itu, ia menagis tidak henti-henti . Terasa benar kesalahannya mengkritik kejadian Tuhan. dia memohon keampunan dari Allah s.w.t. diatas pertanyaanya yang tidak sengaja.

Sejak itu namanya pun di panggil Nuh (raungan) dan kekallah namanya Nabi Nuh di abadikan dalam Al-Quran dan diampunkan dosanya oleh Allah s.w.t.


LELAKI YANG FAHAM BAHASA HAIWAN

Ada seorang lelaki yang memiliki beberapa ekor binatang ternakan dan apabila ia mendengar bahawa Musa faham bahasa binatang, dia merayu Musa supaya mengajar ilmu itu kepadanya,

Setelah belajar, lelaki itu menggunakannya untuk memahami perbualan binatang ternakannya. Dia mendengar ayam jantan berkata kepada kuda bahawa kuda akan mati tidak lama lagi. Lelaki itu segera menjual kudanya untuk mengelakkan kerugian

Beberapa hari kemudian, dengan menggunakannya ilmunya lelaki itu terdengar ayam jantan memberitahu anjing bahawa tidak lama lagi keldai akan mati. Jadi untuk mengelakkan kerugian, lelaki itu menjual keldainya.

Selepas peristiwa itu, sekali lagi ayam jantan berkata-kata dengan binatang lain. Kata ayam jantan, hamba kepada lelaki itu akan mati tidak lama lagi. Dengan senang hati lelaki itu menjual hambanya supaya dapat mengelakkan kerugian. Dia gembira dengan tindakkannya dan menganggap inilah nilai ilmu yang ada padanya untuk membantu menguruskan kehidupannya seharian.

Suatu hari lelaki itu terdengar pula ayam jantan berkata kepada anjing bahawa dia iaitu tuan mereka pula akan mati. Dalam ketakutan, lelaki itu pergi menemui Musa dan meminta nasihat. Kata Musa : "Sekarang tuan boleh lah pula menjual diri tuan ."

Fahamilah ajaran cerita ini bahawa kebolehan memahami orang lain tidak berfaedah bagi mengisi keperluan kita yang paling besar iaitu mengurus diri kita sendiri".

http://wwwaj601.blogspot.com/2010/02/himpunan-cerita-cerita-nasihat-dan.html

Selamat Hari Raya Aidil Fitri

Tazkirah Jumaat 2 Ogos 2013 : Asmaul Husna ke 5. AL – QUDDUUS (MAHA SUCI), Qiamullail hidupkan malam Ramadan


Tazkirah Jumaat
2 Ogos 2013/24 Ramadhan 1434H

Asmaul Husna ke 5. AL – QUDDUUS (MAHA SUCI)

Kekuatan Al-Qudduus

Di dalam tasbih terkandung pemurnian tauhid, hanya satu kekuatan yaitu Allah. Cobalah konsentrasikan seluruh daya dan cipta dalam keheningan hanya kepada Allah, maka dalam keramaian anda akan mendapatkan pencerahan dari Allah. Bebaskan diri persekutuan dengan syaitan , anda akan terhindar dari keruwetan. Jernihkan hati dari was-was dan sakwasangka, anda akan tentram dan mampu menembus tirai kegelapan. Untuk mendapatkan kekuatan diri dari nama Al-Qudduus, kita harus memurnikan niat dan tujuan, membersihkan diri dari seluruh perbuatan yang menjadi penghambat kemajuan. Buatlah hati anda ikhlas melakukan pekerjaan.

Tauladan Al-Qudduus

Tauladani nama Al-Quddduus, yaitu dengan membersihkan diri dari sifat-sifat yang tidak disukai Allah, bersihkan hati dari kemusyrikan, dari sifat takabur, dari riya’, murnikan niat karena Allah, anda akan disebut ABDUL QUDDUUS, hamba Tuhan Yang Disucikan. Jadilah Saudara sebagai hamba Al-Qudduus, Allah yang akan memberikan nikmat hidup.

Khasiat Al-Qudduus

• Seorang yang telah bersih hatinya bila membaca “Yaa Qudduus” sebanyak 100 kali sehari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan Perhatian yang menimbulkan kesulitan, kekhawatiran dan penderitaan.

• Amalkan hadist di bawah ini dengan konsisten dan istiqamah yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw jika bangun dari malam selalu membaca zikir dan doa seperti di bawah ini, sesudah itu beliau memulai shalat.

1. Allahu Akbar (Allah Maha Besar) 10 Kali

2. Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah) 10 Kali

3. Subhanallah wabihamdihi (Maha Suci Allah, dengan memuji-Nya) 10 kali

4. Subhaanal malikil qudduus (Maha suci Allah Yang Maha Raja, Yang Maha Suci) 10 Kali

5. Astaghfirullaah al-azhiim (Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung) 10 kali

6. Laa ilaaha illalaah (Tidak ada Tuhan selain Allah) 10 Kali

7. Allahumma innii a’uudzu bika min Dhiiqid dun-yaa wa dhiiqi yaumil qiyaamah (Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sempitnya hidup, dan sempitnya hari kiamat) 10 Kali.

Barang siapa yang membaca doa tersebut setiap malam, maka Allah akan menjamin hidupnya, tidak menemukan kesulitan dan kesempitan dalam mencari rezeki, hidup terasa lapang, jalan kemudahan membentang sepanjang hayat, dan di hari kiamat urusanya dilancarkan.

• Barang siapa yang sehabis sholat jum’at menyiapkan hidangan lalu berzikir membaca:

“Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati warruuh”.

Kemudian dimakan, maka Allah membuka hatinya untuk selalu beribadah, dan Allah akan menyelamatkan dari berbagai bencana.

http://nuril-qalbia.blogspot.com/2011/06/asmaul-husna-ke-5-al-qudduus-maha-suci.html


Qiamullail hidupkan malam Ramadan

Ramadan awalnya adalah rahmat, pertengahannya pengampunan dan akhirnya adalah pembebasan daripada api neraka sewajarnya disempurnakan dengan melunaskan ibadah wajib serta memperbanyakkan lagi ibadah sunat bagi meraih ganjaran pahala berlipat kali ganda.
Pada fasa sepuluh terakhir Ramadan, Allah SWT menyediakan malam yang lebih mulia berbanding seribu bulan iaitu lailatulqadar. Pada malam inilah al-Quran diturunkan untuk dijadikan sebagai panduan dan pedoman bagi seluruh umat Islam mengemudi bahtera kehidupan di dunia.
"Carilah lailatulqadar pada 10 malam terakhir. Jika seseorang kamu lemah atau tidak mampu, janganlah dia kalah (putus asa) mencarinya pada baki taujuh malam terakhir"

Sebahagian ulama berpendapat al-Qadar bermaksud pengagungan. Lailatulqadar bermaksud malam yang memiliki keagungan kerana telah diturunkan al-Quran pada malam berkenaan, turunnya malaikat, melimpah rahmat dan keampunan serta pada malam itu Allah SWT ammenganugerahkan keagungan dan kemuliaan kepada mereka yang melakukan ibadah.

Mereka yang benar-benar beriman kepada Allah SWT dan sentiasa istiqamah melakukan ibadah sepanjang Ramadan, pastinya mereka tidak akan terlepas untuk menemui malam lebih mulia daripada seribu bulan ini.

Baginda SAW bersabda: “Carilah lailatulqadar pada 10 malam terakhir. Jika seseorang kamu lemah atau tidak mampu, janganlah dia kalah (putus asa) mencarinya pada baki tujuh malam terakhir.” (Hadis riwayat Muslim)

Melewati sepuluh terakhir Ramadan, Rasulullah SAW akan mencari lailatulqadar dan menyeru sahabat Baginda supaya turut serta mencarinya dengan menghidupkan malam berkenaan beribadah (qiamullail).
Bahkan, Baginda juga akan mengejutkan ahli keluarganya dengan harapan supaya dapat memperoleh lailatulqadar yang penuh keistimewaan dan keberkatan.

Sesungguhnya ibadah qiamullail adalah kegemaran Rasulullah SAW dan sahabat Baginda. Ummul Mukminin Saidatina Aishah berkata: “Janganlah kamu meninggalkan ibadah qiamullail kerana Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila Baginda sakit atau keletihan, Baginda bersolat dalam keadaan duduk.”

Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang menghidupkan malam pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan kesedaran, diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan Saidina Umar al-Khattab mengerjakan solat malam sehingga sampai separuh malam. Kemudian beliau mengejutkan keluarganya supaya mendirikan solat dengan berkata: “Solat, solat” sambil membaca ayat 132 daripada surah Taha yang bermaksud: “Perintahkanlah keluargamu mendirikan solat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki daripadamu, malah Kami yang memberikan rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”

Sewajarnya teladan yang ditunjukkan Rasulullah SAW dan sahabat Baginda dalam menghayati Ramadan serta sepuluh malam terakhir dijadikan pedoman kepada seluruh umat Islam hari ini.

Pedoman ditunjukkan Baginda jelas memberi gambaran betapa tinggi dan bernilai detik terakhir Ramadan yang sedang kita lewati saat ini. Mudah-mudahan masih belum terlambat untuk kita terus beristiqamah melaksanakan ibadah hingga ke penghujung Ramadan bagi memperoleh lailatulqadar.

http://www.bharian.com.my/articles/QiamullailhidupkanmalamRamadan/Article/

Tazkirah Jumaat 26 Julai 2013 : ASMAUL HUSNA KE 4. AL–MALIK (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT MERAJAI / MEMERINTAH), SUNNAH HARI JUMAAT (8) : SOLAT DUA RAKAAT TAHIYATUL MASJID, MENCARI MALAM AL-QADAR

Tazkirah Jumaat
26 Julai 2013 / 17 Ramadhan 1434H

ASMAUL HUSNA KE 4. AL–MALIK (YANG MEMILIKI MUTLAK SIFAT MERAJAI / MEMERINTAH)

Kekuatan Al-Malik

Al-Malik adalah nama Allah. Didalamnya terdapat kekuatan dan kekuasaan yang agung dan tak terbatas. Allah Maha Raja telah memberikan sepercikkan kekuasaan-Nya kepada manusia, berupa kewenangan mengatur hidup. Cobalah Anda Munculkan potensi dan kompetensi dari nama Allah Al-Malik yang ada dalam diri. Anda telah dibekali kecerdasan tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Didalam otak kecil anda telah ditanamkan gerak reflek untuk bisa bertahan hidup. Didalam otak besar anda telah dihubungkan dengan berjuta-juta fungsi dan kemampuan.

Tauladan Al-Malik

Orang yang beriman dan mempunyai kekuasaan disebut ABDUL MALIK, Hamba Maha Raja. Dia hebat tetapi tetap tunduk dan sujud kepada Allah, menjalankan kekuasaan berdasarkan hukum Allah. Dia berilmu tetapi tetap tawadhu’ dan hormat kepada siapa saja, tidak sombong. Dia menyadari bahwa kekasaan mutlak hanyalah milik Allah. Prinsip Kemaharajaan Allah adalah melindungi, memelihara, dan memenuhi seluruh keperluan hidup makhluk-Nya. Karenanya Abdul Malik adalah orang yang peduli kepada orang lain, lingkungan dan siapa saja yang ada disekitarnya.

Khasiat Al-Malik

Barang siapa yang membaca “Yaa Malik” sebanyak 99 kali sesudah sholat subuh dia akan disenangi kawan-kawannya dan mendapat posisi terhormat di tempat kerjanya.

Bacakanlah Doa ini sebanyak 100 kali untuk orang yang sakit, insya Allah orang tersebut akan sembuh.

“Allaahumma antal malikul haqqul ladzii laa ilaaha anta , yaa Allah, yaa sallam Yaa syaafi.”

(Ya Allah, Engkau adalah Maha Raja, maha benar, Tidak ada Tuhan yang selain Engkau Yaa Allah Yang Maha Menyelamatkan Yang Maha Menyembuhkan).

Barang siapa yang melazimkan menyebut “Yaa Malik” 100 kali sebelum matahari tenggelam, maka hatinya akan jernih dan hilang kesulitannya.

Barangsiapa yang melanggengkan membaca “Yaa Malik” 120 kali sesudah sholat fajar, maka Allah akan memberikan kekayaan.

http://nuril-qalbia.blogspot.com/2011/06/asmaul-husan-ke-4-al-malik-maha-raja.html


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
SUNNAH HARI JUMAAT (8) : SOLAT DUA RAKAAT TAHIYATUL MASJID

Dari Jabir Radiallahuanhu, Sabda Rasulullah Sallallahualaihiwasallam maksudnya: “  Apabila salah seorang dari kalian datang (ke masjid) sementara imam sedang berkhutbah, hendaklah dia mengerjakan solat dua rakaat dan meringankan kedua-duanya.” (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Pengajaran: Walaupun  seseorang masuk masjid ketika imam sedang berkhutbah, hendaklah dia tetap solat dengan meringkas dan meringankan kedua-dua rakaatnya tanpa mengurangi dan merosakkannya.

MENCARI MALAM AL-QADAR

ADA satu malam yang kedatangannya sangat dinantikan oleh umat Islam pada setiap bulan Ramadan. Malam itu disebut Lailatulqadar.

Al-Quran menyebutnya sebagai malam yang penuh berkat (al-Dukhan: 3) dan malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan (al-Qadr: 3).

Lailatulqadar sangat dimuliakan oleh umat Islam kerana pada malam tersebut turun rahmat dan kebaikan daripada Allah SWT kepada hamba-Nya.

Biasanya, dalam menanti malam tersebut, umat Islam melakukan ibadat seperti solat malam atau membaca al-Quran untuk memperoleh Lailatulqadar.

Memperoleh Lailatulqadar

Mendapatkan Lailatulqadar merupakan pengalaman kerohanian dan individual.

Ulama mengatakan bahawa tidak semua orang berjaya mendapatkan malam 1,000 bulan ini. Dengan kata lain, Lailatulqadar tidak boleh ditemui begitu sahaja iaitu dengan hanya berjaga pada malam-malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.

Ini kerana berjumpa dengan Lailatulqadar merupakan kemuncak prestasi dari segi kerohanian setelah melakukan banyak kegiatan kerohanian sepanjang bulan Ramadan.

Waktu Lailatulqadar

Kebanyakan ulama dan orang Islam percaya bahawa Lailatulqadar berlaku pada bulan Ramadan, khususnya dalam 10 malam terakhir pada bulan ini. Tidak seorang pun yang tahu bila sebenarnya Lailatulqadar akan berlaku.

Namun, daripada beberapa riwayat diketahui bahawa Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa tanda mengenai akan terjadinya malam penuh berkat itu. Seperti adanya hawa yang sejuk, suasana damai dan cuaca cerah.

Lailatulqadar dalam al-Quran

Al-Quran menyebut tentang Lailatulqadar dalam surah al-Dukhan ayat 3-4 dan surah al-Qadr ayat 1-5. Dalam surah al-Dukhan, al-Quran menggunakan istilah malam yang penuh berkat, malam ketika semua urusan manusia seperti hidup, mati, rezeki dan musibah dijelaskan Allah SWT dengan penuh hikmah.

Sementara dalam surah al-Qadr pula Allah SWT menyebut Lailatulqadar sebagai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Malam ketika Jibril dan para malaikat lain turun ke bumi dan malam yang penuh kesejahteraan hingga ke pagi.

http://www.utusan.com.my/utusan/Bicara_Agama/20130723/ba_03/Mencari-malam-al-qadar

Tazkirah Jumaat 19 Julai 2013 : FADHILAT ASMA’UL HUSNA 3. AR-RAHIM, SUNNAH HARI JUMAAT (7) : MENYIAPKAN BAJU KHUSUS UNTUK HARI JUMAAT, MENGUMPAT, BUAT MAKSIAT HILANG PAHALA PUASA, HADIS-HADIS BERKENAAN BULAN PUASA

Tazkirah Jumaat
19 Julai 2013 / 10 Ramadhan 1434H

FADHILAT ASMA’UL HUSNA 3. AR-RAHIM

Ar-Rahiim : Yang Maha Pengasih – Pemberi rahmat, kenikmatan dan kemakmuran kepada makhluknya tanpa perbezaan.

“Ya Rahim!” apabila dizikirkan sebanyak 100 x setiap hari, InsyaAllah kita akan mempunyai daya penarik yang besar sekali hingga manusia merasa cinta & kasih serta sayang terhadap kita.


MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
SUNNAH HARI JUMAAT (7) : MENYIAPKAN BAJU KHUSUS UNTUK HARI JUMAAT

Dari Abdullah bin Salam, Sabda Rasulullah Sallallahualaihiwasallam maksudnya: “  Apa sulitnya salah seorang dari kalian, jika mampu, menyiapkan sepasang pakaian khusus pada hari jumaat selain dari baju kerjanya.” (Hadis riwayat Abu Dawud dan Ibn Majah)

Pengajaran : Hari Jumaat adalah hari kebesaran bagi orang Islam. Pada hari tesebut, kaum Muslimin berkumpul dan bertemu. Oleh kerana itu, selayaknya bagi setiap orang yang mampu untuk menyiapkan pakaian khusus pada hari Jumaat sekurang-kurangnya dua helai sehingga dia selalu berpakaian bersih pada hari tersebut.

MENGUMPAT, BUAT MAKSIAT HILANG PAHALA PUASA

Daripada Abu Hurairah, katanya Nabi SAW bersabda: "Sesiapa yang tidak meninggalkan percakapan bohong dan berkelakuan buruk sedangkan ia berpuasa, baginya tidak ada kelebihan (pahala) di sisi Allah selain daripada lapar dan dahaga saja didapatinya.” (Riwayat al-Bukhari) 

Orang berpuasa sedangkan mereka tidak memelihara lidah (percakapan yang tidak baik) dan masih melakukan maksiat, tidak akan diberi pahala puasa oleh Allah selain mendapat lapar serta dahaga saja. 

Puasa yang paling bernilai di sisi Allah SWT ialah puasa orang yang dapat menahan lapar dan dahaga serta menjaga pancaindera mereka daripada melakukan maksiat serta dosa di samping menambahkan amal ibadat sepanjang berpuasa. 

Maka amat malang dan rugi bagi orang berpuasa, tetapi masih mengeluarkan perkataan kotor memaki hamun. Ia tidak mendapat apa-apa kelebihan atau pahala di sisi Allah SWT bahkan mendapat dosa pula. 

Larangan bertengkar, maki hamun

Daripada Abu Hurairah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang kamu berpuasa, janganlah ia bercakap perkara-perkara yang kotor dan sia-sia, dilarang juga bertengkar dan memaki hamun. Apabila ia dimaki hamun oleh seseorang atau pun diajak bermusuhan maka hendaklah ia berkata: Sesungguhnya aku berpuasa hari ini.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) 

Orang berpuasa hendaklah banyak bersabar dalam menerima dugaan dan ujian daripada Allah SWT. Jika mereka dimaki hamun dan diajak berkelahi oleh seseorang, maka hendaklah ia berkata aku berpuasa. 

Untuk mengelak daripada melakukan perkara yang akan merosakkan pahala puasa, maka kita digalakkan banyak beristighfar kepada Allah, berzikir, membaca al-Quran dan berselawat kepada Nabi. 

Rasulullah SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi dia tidak mendapat apa-apa daripada puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga.” (Riwayat Ibnu Majah). Setiap Muslim harus memahami konsep sebenar puasa supaya ibadah itu tidak menjadi perbuatan sia-sia.

Kemanisan nikmat puasa 

Mereka yang berpuasa sekadar untuk menunaikan kewajipan tanpa memahami apa sebenarnya dituntut agama, mereka tidak akan dapat merasai kemanisan nikmat puasa, malah puasa itu dirasakan sebagai satu bebanan yang terpaksa ditanggung. 

Ramadan adalah bulan awalnya dijanjikan keampunan (maghfirah), pertengahannya rahmah dan akhirnya dijauhkan dari azab api neraka. Oleh itu, kita haruslah berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melakukan amalan baik dan menjauhi sifat keji serta mungkar.

http://www.bharian.com.my/bharian/articles/Mengumpat_buatmaksiathilangpahalapuasa/Article


HADIS-HADIS BERKENAAN BULAN PUASA

Kelebihan Solat Tarawih dalam bulan Ramadan

1)   Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Saya telah mendengar sabda Rasulullah s.a.w. mengenai Ramadan: Sesiapa yang mendirikan solat (Tarawih) dalam bulan itu dengan penuh keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah, akan diampunkan segala dosa yang dilakukannya sebelum itu.

Kelebihan Lailatulqadar dan galakan untuk mencarinya

2)  Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Carilah Lailatulqadar pada sepuluh hari yang terakir di bulan Ramadan

Ganjaran untuk amalan yang dilakukan pada malam Lailatulqadar

1)   Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesiapa yang mendirikan solat pada malam Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah, maka akan diampunkan segala dosa yang dilakukannya sebelum itu

Beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan

1)   Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya beriktikaf pada sepuluh hari yang terakhir dalam bulan Ramadan

Menambahkan amal ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan

1)   Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bermujahadah pada sepuluh hari yang terakhir bulan Ramadan tidak seperti bulan-bulan lain.

Makan dan minum kerana terlupa tidak membatalkan puasa

1)   Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang terlupa sedangkan dia berpuasa, lalu dia makan atau minum, hendaklah dia terus menyempurnakan puasanya kerana dia telah diberi makan dan minum oleh Allah

Tidak Batal Puasa Orang Yang Bangkit Dari Tidur Di Waktu Pagi Dalam Keadaan Berjunub

1) Diriwayatkan daripada Aisyah dan Ummu Salamah r.a, kedua-duanya berkata:: Nabi s.a.w bangkit dari tidur dalam keadaan berjunub bukan dari mimpi kemudian meneruskan puasa

http://www.rahmanbashri.com/2012/07/hadis-hadis-berkenaan-bulan-puasa.html